Di Indonesia, sebagian besar masyarakat
hanya mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya sehari – hari, lebih
khususnya lagi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Beras sudah menjadi makanan yang
dimana seperti tidak bisa digantikan lagi oleh makanan dalam bentuk lain,
apapun itu.
Oleh
karena itu, ditulisan ini saya ingin membahas tentang bagaimana beras bisa
menjadi makanan yang tak tergantikan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,
khususnya di Nusa Tenggara Timur.
Anda
pasti sudah pernah mendengar pepatah yang mengatakan “ala bisa karna biasa”, pepatah ini mengandung arti yang sama
seperti kita masyarakat Indonesia yang terbiasa memakan nasi. Kita sebagai
orang Indonesia, sejak dini sudah terbiasa memakan nasi, kalaupun ada makanan
lain itu hanya sebagai sampingan saja, tidak bisa dijadikan sebagai makanan
pokok yang dimana akan menggantikan beras.
Disini
saya akan membicarakan makanan lain sebagai pengganti beras. Seperti yang kita
ketahui sebagian besar yang terkandung dalam beras adalah karbohidrat, oki saya
akan membahas makanan lain yang juga tidak kalah mengandung karbohidrat, yaitu
jagung dan umbi-umbian.
Jagung dan umbi-umbian mengandung
karbohidrat yang tidak kalah jauhnya dengan karbohidrat yang terkandung dalam
beras, maka darisini saya mengajak kita untuk mencoba mengganti makanan pokok
kita dengan jagung dan umbi – umbian.
KENAPA ??
Karena
ketersediaan beras kita tidak bisa selalu mencukupi kebutuan hidup kita
sehari-hari. Kita tidak tau kapan beras terus terproduksi, dan sampai kapan
Indonesia harus mengimpor pangan dari luar negeri???
INDONESIA,
adalah negara yang diberi kelimpahan sumber daya alam yang begitu melimpah oleh
Tuhan Yang Maha Esa. Kita hanya perlu sumber daya manusia yang lebih berdaya
dalam mengolah sumber daya alam kita ini.
Di
NTT (Nusa Tenggara Timur) terdapat banyak sekali pangan lain yang bisa
menggantikan makanan pokok kita yaitu beras, diantaranya adalah yang telah saya
sebutkan tadi, yaitu jagung dan juga umbi – umbian.
So,
mulailah dari sekarang untuk membiasakan diri memakan jagung dan umbi – umbian,
agar ketika ketersediaan pangan pokok kita sekarat kita tidak kaget dan
kebingungan, karena kita sudah terbiasa dengan makanan penggantinya, yaitu JAGUNG dan UMBI - UMBIAN